Rihlah Manajemen Pesantren: Studi Lapangan Pengelolaan Pesantren dalam Perspektif Pendidikan Islam
Oleh: Deli Amarta
Tidarislam.co – Pusat Pengembangan Pesantren dan Wakaf Universitas Darunnajah menyelenggarakan kegiatan Rihlah Manajemen Pesantren. Kegiatan ini dilaksanakaan pada tanggal 14 Februari 2025 bertempat di Aula Al-Ghazali Pondok Pesantren Darunnajah 2 Cipining Bogor. Tujuan kegiatan ini adalah mengeksplorasi implementasi manajemen pesantren melalui observasi langsung selama kegiatan rihlah. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan wawasan mahasiswa Universitas Darunnajah mengenai sistem manajemen pesantren yang komprehensif dan aplikatif dalam menghadapi tantangan pendidikan Islam modern. Peserta kegiatan diberikan kesempatan untuk memahami berbagai aspek pengelolaan pesantren, termasuk sistem akademik, pengasuhan santri, pengelolaan keuangan, dan pengembangan unit usaha pesantren sebagai bagian dari kemandirian institusi.
Rihlah Manajemen Pesantren ini bertujuan untuk observasi lapangan dan menganalisis sistem manajemen pesantren dalam perspektif pendidikan Islam. Selain itu, kegiatan ini juga mengkaji berbagai tantangan yang dihadapi oleh pesantren dalam mengelola sistem pendidikan berbasis Islam, khususnya dalam aspek manajemen SDM, strategi pengembangan pesantren di era digital, serta bagaimana model bisnis pesantren dapat mendukung keberlangsungan operasionalnya. Salah satu tujuan utama dari kegiatan ini adalah memberikan pengalaman empiris kepada mahasiswa agar dapat memahami dinamika pengelolaan pesantren yang tidak hanya berorientasi pada pendidikan formal, tetapi juga mencakup aspek sosial, spiritual, dan ekonomi.
Kegiatan ini merupakan bentuk studi empiris guna mengeksplorasi strategi pengelolaan pesantren dalam konteks pendidikan Islam modern. Dengan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini menggali berbagai aspek manajemen yang meliputi sistem pengasuhan, akademik, keuangan, serta pengelolaan unit usaha pesantren sebagai bagian dari kemandirian institusi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen pesantren memiliki karakteristik unik yang dapat dijadikan model bagi lembaga pendidikan berbasis pesantren di Indonesia dalam menghadapi tantangan globalisasi pendidikan.
Rihlah Manajemen Pesantren ini diikuti oleh rombongan yang terdiri dari 15 mahasiswa Universitas Darunnajah dan dua pembimbing, yakni Ust. Dr. Abudzar Al-Ghifari, Lc., M.A., dan Ust. Deli Amarta, M.Pd., tiba di Pondok Pesantren Cipining pada Jumat pagi. Mereka disambut dengan penuh kehangatan oleh jajaran pimpinan pesantren, termasuk Ust. Abu Shobirin, M.Pd., serta Ust. Fiki Indra Pratama, M.E., yang bertindak sebagai pendamping dari Universitas Darunnajah. Sementara itu, pendamping dari pihak Pesantren Cipining terdiri dari Ust. Zaenal Muttaqin, S.Pd., Ust. Abdul Munir, S.Pd.I., Ust. Beni Chandra, S.Pd.I., Ust. Prasda Eka Darma, S.Pd., Ust. Yogi Saputra, M.Pd., dan Usth. Fina Maelani.
Diskusi dan Presentasi Manajemen Pesantren
Kegiatan utama dimulai dengan sesi diskusi di Aula Al-Ghozali. Pembimbing peserta, Ust. Deli Amarta, M.Pd., memberikan sambutan pembuka yang menyoroti peran strategis pesantren dalam membentuk sistem pendidikan Islam yang holistik. Selanjutnya, Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Darunnajah 2, Ust. Nasikun, S.E., M.M., menyampaikan materi tentang visi dan misi pesantren dalam menghadapi era digitalisasi pendidikan.
Pemaparan materi selanjutnya disampaikan oleh para direktur bidang yang mengelola aspek strategis pesantren. Ust. Yogi Saputra, M.Pd., selaku Direktur Departemen SDM, menjelaskan prinsip-prinsip manajemen sumber daya manusia berbasis nilai-nilai Islam. Direktur Departemen TMI, Ust. Katena, S.Pd.I., menguraikan sistem pendidikan berbasis kurikulum integratif. Direktur Pengasuhan Putra, Ust. Prasda Eka Darma, S.Pd., serta Direktur Pengasuhan Putri, Usth. Nadia Sofa Kamila, B.B.A., memberikan wawasan mengenai pendekatan pengasuhan santri yang berbasis pendidikan karakter.
Mahasiswa aktif dalam sesi diskusi, mengajukan berbagai pertanyaan terkait tantangan dan peluang dalam penerapan sistem manajemen pesantren. Salah satu isu yang dibahas secara mendalam adalah strategi pesantren dalam mengelola unit usaha sebagai bentuk kemandirian finansial.
Kunjungan Lapangan dan Observasi Manajemen Unit Usaha
Kegiatan rihlah dilanjutkan dengan kunjungan langsung ke berbagai unit usaha dan fasilitas pesantren. Rombongan peserta dipandu oleh Tim Sekretaris Pesantren yang diketuai oleh Ust. Rizman serta Wakil Direktur Usaha, Ust. Beni Chandra. Observasi ini bertujuan untuk memahami dinamika pengelolaan bisnis pesantren sebagai bentuk kemandirian ekonomi yang mendukung operasional pendidikan.
Dalam kunjungan ini, peserta mengidentifikasi berbagai faktor yang berperan dalam keberlanjutan unit usaha pesantren, termasuk strategi pemasaran, sistem keuangan, manajemen inventaris, serta peran santri dalam pengelolaan bisnis berbasis pendidikan. Pesantren Cipining mengelola berbagai sektor usaha, mulai dari perdagangan ritel hingga manufaktur skala kecil. Model bisnis ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi pesantren, tetapi juga membekali santri dengan keterampilan kewirausahaan yang aplikatif.
Kunjungan ke kantin, DNC Mart, dan percetakan memperlihatkan bagaimana pesantren menerapkan sistem distribusi barang yang efektif guna memenuhi kebutuhan santri dan tenaga pendidik. Sementara itu, di sektor manufaktur, peserta mengamati operasional bengkel las yang melatih santri dalam keterampilan teknis. Unit usaha berbasis teknologi di Tekno Park menunjukkan inovasi pesantren dalam mengembangkan produk digital yang berorientasi pada ekonomi kreatif.
Setiap titik kunjungan memberikan wawasan mendalam mengenai praktik bisnis pesantren yang tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan, tetapi juga memiliki nilai pendidikan yang kuat. Para santri yang terlibat dalam berbagai unit usaha ini mendapatkan pengalaman nyata dalam pengelolaan bisnis, sehingga menciptakan lingkungan belajar yang berbasis praktik langsung.
Melalui berbagai aspek yang diamati dalam observasi ini, dapat disimpulkan bahwa model pengelolaan usaha pesantren tidak hanya menitikberatkan pada aspek ekonomi, tetapi juga berfungsi sebagai laboratorium kewirausahaan yang memungkinkan santri belajar secara langsung mengenai berbagai aspek bisnis. Hal ini menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung integrasi ilmu pengetahuan dan praktik usaha, sesuai dengan prinsip pendidikan Islam yang menekankan keseimbangan antara ilmu teoritis dan keterampilan praktis.
Kesimpulan
Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa sistem manajemen pesantren di Pondok Pesantren Cipining telah mengadaptasi model pengelolaan yang berbasis nilai-nilai Islam dengan pendekatan profesional. Integrasi antara pendidikan, pengasuhan, dan usaha pesantren menciptakan ekosistem yang mandiri, berkelanjutan, dan relevan dengan tuntutan globalisasi pendidikan Islam.
Dari kegiatan ini, mahasiswa Universitas Darunnajah memperoleh wawasan mendalam mengenai tata kelola pesantren serta tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan institusi pendidikan berbasis keislaman. Studi ini merekomendasikan perlunya penguatan kolaborasi antar pesantren dalam mengembangkan sistem manajemen berbasis best practice yang dapat dijadikan model bagi pesantren lainnya di Indonesia.
Dengan hasil ini, diharapkan semakin banyak institusi pendidikan Islam yang mengadopsi model manajemen pesantren yang berkelanjutan, sehingga mampu melahirkan generasi santri yang kompeten, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan zaman.
Deli Amarta, M.Pd, merupakan pengajar dan pengurus Pusat Pengembangan Pesantren dan Wakaf Universitas Darunnajah.