Oleh: Shanti Nurani
Tidarislam.co – Kementerian Agama (Kemenag) dengan bangga menyelenggarakan ajang perdana Kepustakaan Islam Award (KIA) 2024 di Jakarta, sebuah inisiatif penting yang puncaknya digelar di Hotel Novotel, Jakarta pada Sabtu, 23 November 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada para penulis Aparatur Sipil Negara (ASN), pegiat literasi, penulis masyarakat, dan perpustakaan masjid dalam upaya mereka memperkuat literasi keagamaan Islam di Indonesia.
Para peserta yang hadir dalam acara ini tidak hanya berasal dari Jakarta, tetapi juga dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap literasi Islam. Acara ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh penting dalam dunia literasi dan agama, yang memberikan orasi inspiratif tentang pentingnya membaca dan menulis dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
Dalam sambutannya, Menteri Agama menyampaikan bahwa literasi keagamaan adalah salah satu pilar penting dalam membangun pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Beliau berharap ajang ini dapat memotivasi lebih banyak orang untuk terlibat aktif dalam dunia literasi dan menginspirasi generasi muda untuk mencintai buku dan ilmu pengetahuan. Pemenang dalam berbagai kategori diumumkan dengan penuh suka cita. Mereka yang terpilih telah menunjukkan dedikasi luar biasa dan kreativitas dalam karya-karya mereka, yang tidak hanya memperkaya literatur Islam tetapi juga mendukung berkembangnya budaya membaca di kalangan masyarakat. Acara ini diakhiri dengan penyerahan penghargaan dan ungkapan terima kasih kepada semua peserta dan panitia yang telah bekerja keras demi suksesnya perhelatan ini.
Membangun Peradaban melalui Literasi
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kamaruddin Amin, menegaskan bahwa literasi adalah cerminan kualitas peradaban suatu bangsa. “Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, penguatan literasi menjadi indikator penting yang harus dipenuhi,” ujarnya dalam malam penganugerahan. Kamaruddin berharap bahwa budaya membaca dapat ditingkatkan, terutama pada buku-buku yang memperkaya wawasan, mencakup teks keagamaan, isu pembangunan, pengetahuan, dan pemecahan masalah kontemporer.
Menekankan pentingnya peran keluarga dan lingkungan sekolah dalam menumbuhkan minat baca sejak dini. “Gerakan literasi harus dimulai dari rumah,” tambahnya. Selain itu, Kamaruddin mendorong penggunaan teknologi untuk memfasilitasi akses terhadap materi bacaan yang berkualitas. Dengan demikian, diharapkan generasi muda Indonesia dapat menjadi individu yang cerdas, kritis, dan berdaya saing tinggi di tingkat global. Melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan, cita-cita Indonesia Emas 2045 dapat terwujud dengan lebih nyata dan berkelanjutan.
Penghargaan bagi Para Penggiat Literasi
Plt Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Ahmad Zayadi, menjelaskan bahwa KIA 2024 memberikan penghargaan dalam empat kategori: Penulis ASN, Penulis Masyarakat, Pegiat Literasi, dan Perpustakaan Masjid. Sebanyak 437 peserta berkompetisi dalam kategori-kategori ini. Proses seleksi yang ketat menghasilkan tiga nomine teratas dari setiap kategori yang kemudian berkompetisi di Grand Final melalui wawancara dan presentasi di hadapan dewan juri yang terhormat.
Berikut adalah daftar pemenang Kepustakaan Islam Award 2024:
Penulis ASN Kemenag
- Didi Junaedi
- Ahmad Zacky
- Masruhan
Penulis Masyarakat
- Rosidin
- Ali Mahfudz
- Ahmad Husain Fahasbu
Pegiat Literasi
- Aip Rochadi
- Mintarsih
- Abdul Karim
Perpustakaan Masjid
- Jakarta Islamic Center
- Masjid Raya Baiturrahman Aceh
- Masjid Jabal Arafah Batam
Finalis terbaik mendapatkan uang pembinaan senilai Rp25 juta, sementara finalis lainnya menerima uang pembinaan, sertifikat, dan trofi.
Baca juga: Kemenag Umumkan Pemenang Kepustakaan Award 2024
Inovasi ke Depan
Untuk masa depan, Kemenag berencana mengembangkan platform digital guna memfasilitasi pengelolaan literasi dan perpustakaan masjid secara profesional. Selain itu, kategorisasi Perpustakaan Masjid akan dipecah berdasarkan tipologi masjid seperti Masjid Raya, Masjid Agung, dan Masjid Jami’, sehingga lebih adil dan relevan. Pada KIA berikutnya, akan ditambahkan dua kategori baru dalam penghargaan literasi keagamaan: kategori Penerbit Buku dan Book of The Year.
Kepustakaan Islam Award 2024 tidak hanya menjadi ajang penghargaan tetapi juga merupakan langkah strategis dalam membangkitkan semangat literasi di kalangan umat Islam, demi membangun generasi yang cerdas dan berperan aktif dalam kemajuan peradaban.
Acara ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para penulis, penerbit, dan pengelola perpustakaan untuk terus berinovasi dan memperkaya khazanah literasi keagamaan. Dengan adanya penghargaan ini, diharapkan semakin banyak karya-karya berkualitas yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas, serta mendorong pertumbuhan industri penerbitan buku keagamaan di tanah air.
Selain itu, penguatan literasi keagamaan melalui teknologi digital menjadi fokus utama dalam pengembangan platform ini. Dengan memanfaatkan teknologi, akses terhadap sumber-sumber literatur keagamaan diharapkan menjadi lebih mudah dan luas, menjangkau berbagai kalangan dan wilayah.
Kemenag juga berkomitmen untuk terus mendukung berbagai inisiatif literasi yang mampu meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama secara lebih mendalam. Melalui langkah-langkah ini, diharapkan dapat tercipta masyarakat yang tidak hanya religius, tetapi juga kritis dan cerdas dalam menyikapi berbagai isu kontemporer.
Kegiatan-kegiatan literasi ini mencakup penyelenggaraan seminar, lokakarya, dan diskusi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk akademisi, tokoh agama, dan komunitas. Selain itu, Kemenag juga mendorong penggunaan teknologi digital sebagai sarana untuk menyebarluaskan informasi dan wawasan keagamaan yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat luas.
Dengan adanya dukungan tersebut, diharapkan masyarakat dapat memperkaya wawasan dan memiliki kemampuan analitis yang kuat dalam memahami ajaran agama. Hal ini penting untuk membentuk individu yang tidak hanya taat beribadah, tetapi juga memiliki toleransi dan rasa saling menghormati antarsesama, sehingga tercipta keharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kemenag optimis bahwa melalui upaya bersama, nilai-nilai luhur agama dapat menjadi fondasi yang kokoh bagi pembangunan karakter bangsa.
Baca juga: Gus Baha: Ahli Tafsir dari Rembang
Mendorong Literasi Keagamaan Menuju Indonesia Emas 2045 adalah salah satu langkah penting dalam membangun generasi yang berpengetahuan luas dan toleran. Literasi keagamaan tidak hanya mencakup pemahaman mendalam tentang ajaran agama yang dianut, tetapi juga menghargai dan memahami keberagaman keyakinan yang ada di Indonesia. Dengan meningkatkan literasi keagamaan, masyarakat diharapkan dapat lebih terbuka terhadap perbedaan dan bekerja sama dalam harmoni.
Menuju Indonesia Emas 2045, literasi keagamaan dapat dijadikan fondasi untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan beradab. Pendidikan agama di sekolah-sekolah harus dirancang untuk tidak hanya mengajarkan doktrin, tetapi juga mendorong dialog antarkeyakinan dan menumbuhkan rasa saling menghormati. Dengan demikian, generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang berintegritas, memiliki semangat toleransi yang tinggi, dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Selain itu, program-program komunitas dan kegiatan lintas agama dapat diperkuat untuk membangun jembatan komunikasi antarkelompok. Hal ini akan membantu mengurangi kesalahpahaman dan konflik yang timbul akibat perbedaan kepercayaan. Dengan adanya kerjasama yang kuat antarumat beragama, Indonesia dapat mencapai visinya sebagai negara yang damai, maju, dan sejahtera pada tahun 2045.
Dengan semangat persatuan dan literasi keagamaan yang kuat, Indonesia bisa menjadi contoh bagi dunia tentang bagaimana keberagaman dapat menjadi kekuatan, bukan hambatan. Mari bergerak bersama mewujudkan Indonesia Emas yang harmonis dan berdaya saing global. Kepustakaan Islam Award 2024 adalah sebuah penghargaan bergengsi yang bertujuan untuk mendorong literasi keagamaan di Indonesia. Penghargaan ini berfokus pada pengembangan dan penyebaran pengetahuan Islam yang berkualitas dan relevan dengan tantangan zaman, dalam rangka mempersiapkan Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.
Tujuan Penghargaan
Penghargaan ini bertujuan untuk:
- Mendorong Literasi Keagamaan: Meningkatkan minat baca dan pemahaman masyarakat terhadap literatur Islam yang dapat membangun karakter dan moral bangsa.
- Memotivasi Penulis dan Akademisi: Memberikan penghargaan kepada penulis dan akademisi yang berkontribusi dalam memperkaya kepustakaan Islam di Indonesia.
- Memperkuat Identitas Keislaman: Menyelaraskan nilai-nilai Islam dengan prinsip-prinsip kebangsaan untuk memperkuat identitas nasional yang inklusif.
Kategori Penghargaan
Kepustakaan Islam Award 2024 diberikan dalam beberapa kategori, antara lain:
- Buku Terbaik: Penghargaan untuk buku keagamaan yang memberikan kontribusi besar dalam pemahaman Islam yang mendalam dan aplikatif.
- Artikel Ilmiah Terbaik: Penghargaan bagi artikel yang diterbitkan di jurnal-jurnal terkemuka yang menawarkan perspektif baru dan solusi atas isu-isu kontemporer dalam Islam.
- Karya Kreatif: Mengapresiasi karya kreatif, seperti puisi, cerita pendek, atau novel yang mengangkat nilai-nilai Islam dan mempromosikan toleransi serta keragaman.
Dampak yang Diharapkan
Dengan adanya Kepustakaan Islam Award 2024, diharapkan:
- Peningkatan Literasi: Masyarakat lebih termotivasi untuk membaca dan memahami literatur Islam.
- Pengembangan Keilmuan Islam: Munculnya karya-karya baru yang inovatif dan relevan dengan konteks kekinian.
- Kesadaran Sosial: Peningkatan kesadaran tentang pentingnya literasi keagamaan dalam mewujudkan masyarakat yang damai dan harmonis.
Shanti Nurani. Penulis dan Pengajar
