Rektor Universitas Al Azhar Mesir, Prof. Dr. Salamah Daud
Oleh: Abuzar al-Ghifari
Tidarislam.co – Pada hari Jumat, 21 Februari 2025, Pesantren Darunnajah dan Universitas Darunnajah Jakarta menjadi tuan rumah bagi kunjungan yang bersejarah, yaitu kedatangan Rektor Universitas Al-Azhar Mesir, Prof. Dr. Salamah Daud. Kunjungan ini merupakan langkah strategis untuk mempererat hubungan bilateral dalam ranah pendidikan Islam antara Indonesia dan Mesir, serta menegaskan kelanjutan kerjasama pendidikan yang telah berlangsung selama lebih dari lima dekade. Kegiatan ini dihadiri oleh ribuan santri, kyai, dan tokoh-tokoh penting dari berbagai pesantren di Indonesia, yang turut memperingati semakin eratnya hubungan antara kedua lembaga pendidikan Islam terkemuka.
Acara tersebut digelar dalam bentuk kuliah umum internasional yang bertema “Moderasi Beragama dalam Menghadapi Tantangan Global”. Kuliah umum ini menekankan pentingnya moderasi beragama (wasathiyyah) sebagai solusi dalam menghadapi berbagai tantangan global, seperti Islamofobia dan ketegangan antar umat beragama. Kuliah ini juga menyoroti peran Pesantren Darunnajah sebagai lembaga pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam moderat dalam setiap aspek pendidikannya, sambil turut berperan aktif dalam menciptakan harmoni global melalui pendekatan yang seimbang antara tradisi dan modernitas.
Kuliah Umum dan Dialog Lintas Negara tentang Islam Moderat
Acara ini dilaksanakan dengan serangkaian kegiatan yang terdiri dari kuliah umum dan dialog lintas negara mengenai pentingnya pendidikan Islam moderat. Kuliah umum ini diselenggarakan di Pesantren Darunnajah dengan tujuan untuk mengedukasi peserta mengenai bagaimana prinsip moderasi beragama, atau wasathiyyah, dapat menjadi jembatan yang menghubungkan perbedaan pandangan terhadap agama, serta mengatasi ketimpangan sosial yang seringkali menjadi akar ketegangan internasional. Ribuan santri, kyai, dan akademisi pendidikan Islam dari berbagai penjuru Indonesia hadir dalam acara ini, memberikan apresiasi atas pentingnya tema ini dalam konteks pendidikan agama.
Acara dimulai dengan sambutan dari Dr. K.H. Sofwan Manaf, M.Si., yang menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaan atas kedatangan Prof. Dr. Salamah Daud. Dalam pidatonya, beliau menegaskan bahwa kedatangan Rektor Universitas Al-Azhar merupakan suatu kehormatan besar bagi Pesantren Darunnajah dan merupakan bukti eratnya hubungan akademik antara kedua institusi. “Kami sangat bersyukur dan merasa terhormat atas kunjungan ini, semoga membawa berkah bagi kita semua,” ujarnya. Setelah sambutan tersebut, acara dilanjutkan dengan sesi kuliah umum yang dipresentasikan oleh Prof. Dr. Salamah Daud, yang menggarisbawahi urgensi moderasi beragama dalam menghadapi fenomena global, yang sering disertai ketegangan politik dan sosial. Dalam kesempatan ini, Prof. Dr. Salamah Daud juga mengingatkan bahwa kerjasama antara Universitas Al-Azhar dan Pesantren Darunnajah bukanlah hal yang baru, melainkan kelanjutan dari tradisi panjang yang telah dibangun sejak lama, termasuk kunjungan-kunjungan sebelumnya dari tokoh-tokoh besar Al-Azhar, seperti Grand Syekh Dr. Sayyid Thontowi dan Grand Syekh Dr. Ahmad At-Toyyib.
Gambar: Ribuan santri, kyai, dan akademisi pendidikan Islam dari berbagai penjuru Indonesia. Sumber: Dokumentasi resmi Pondok Pesantren Darunnajah
Kerjasama dalam Bidang Pendidikan Islam
Kuliah umum dan kunjungan Rektor Universitas Al-Azhar ke Pesantren Darunnajah menghasilkan beberapa temuan penting yang berfokus pada penguatan kerjasama kedua lembaga dalam bidang pendidikan Islam. Pertama, acara ini menjadi tonggak sejarah baru dalam hubungan antara kedua lembaga tersebut yang telah terjalin puluhan tahun. Hal ini tercermin dalam pernyataan Prof. Dr. Salamah Daud yang menekankan bahwa kunjungan ini adalah bagian dari tradisi silaturahmi yang telah menjadi landasan bagi keberlanjutan hubungan yang saling menguntungkan antara Al-Azhar dan Darunnajah.
Pernyataan ini menguatkan pemahaman bahwa Pesantren Darunnajah memiliki kedekatan emosional dan intelektual yang mendalam dengan Universitas Al-Azhar. Dalam diskusi yang berlangsung, Dr. K.H. Sofwan Manaf, Pimpinan Pesantren Darunnajah, mengungkapkan bahwa banyak alumni Darunnajah yang telah menyelesaikan studi di Universitas Al-Azhar dan kembali dengan semangat dakwah tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa Darunnajah telah berhasil mencetak generasi yang tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga mampu menjadi jembatan antara kebijaksanaan yang diperoleh di Al-Azhar dengan tantangan realitas sosial masyarakat Indonesia.
Sebagai bukti konkret dari komitmen kedua lembaga untuk memperkuat kerjasama, Prof. Dr. Salamah Daud mengumumkan pemberian beasiswa bagi para santri Darunnajah yang ingin melanjutkan pendidikan di Universitas Al-Azhar. Ini menunjukkan bahwa kedua lembaga memiliki visi bersama dalam mencetak generasi intelektual Islam yang moderat dan dapat berperan aktif dalam menjembatani kesenjangan pemahaman agama di tingkat internasional.
Selain itu, kuliah umum ini juga menyoroti relevansi pentingnya konsep wasathiyyah dalam menghadapi Islamofobia global. Pendekatan wasathiyyah, yang berfokus pada moderasi beragama, menjadi solusi yang dapat diterapkan untuk meredakan ketegangan yang seringkali timbul akibat misinterpretasi terhadap ajaran Islam. Dalam kuliah umum ini, para peserta diberikan wawasan tentang bagaimana prinsip wasathiyyah dapat diterjemahkan dalam konteks kehidupan sehari-hari, baik dalam bidang pendidikan, sosial, maupun politik.
Penguatan Hubungan Indonesia-Mesir
Kunjungan Rektor Universitas Al-Azhar Mesir, Prof. Dr. Salamah Daud, ke Pesantren Darunnajah pada 21 Februari 2025, menjadi momen penting dalam memperkuat hubungan pendidikan Islam antara Indonesia dan Mesir. Kuliah umum internasional yang mengangkat tema “Moderasi Beragama dalam Menghadapi Tantangan Global” memberikan pemahaman yang mendalam mengenai pentingnya pendekatan moderat dalam ajaran Islam, sebagai cara untuk meredakan ketegangan antar umat beragama dan menciptakan perdamaian dunia.
Kerjasama ini diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang kolaborasi antara lembaga pendidikan Islam Indonesia dan Mesir dalam rangka mencetak generasi yang tidak hanya memiliki pemahaman agama yang mendalam, tetapi juga dapat memainkan peran sentral dalam menyebarkan nilai-nilai Islam yang moderat di tingkat internasional. Pesantren Darunnajah, dengan filosofi pendidikannya yang menggabungkan kearifan tradisional dan modernitas, serta penguatan pendidikan berbasis nilai-nilai Islam moderat, diharapkan dapat menjadi model ideal dalam menghadapi tantangan pendidikan Islam kontemporer.
Melalui kolaborasi semacam ini, diharapkan tercipta sinergi yang produktif antara lembaga pendidikan Islam di Indonesia dan Mesir, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada terciptanya perdamaian dunia dan pemahaman yang lebih baik terhadap ajaran Islam, serta mengurangi kesalahpahaman yang selama ini terjadi. Sehingga, semangat wasathiyyah yang diusung dalam kuliah umum ini diharapkan dapat terus dijaga dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sebagai upaya untuk menciptakan masyarakat yang lebih damai, harmonis, dan toleran di tingkat global.
Dr. Abuzar Al-Ghifari, Lc. M.A., merupakan pengajar di Pesantren Darul Muttaqien Bogor dan dosen di Universitas Darunnajah Jakarta.
Baca juga: Workshop Manajemen Kepengasuhan Santri di Pesantren Darunnajah
One thought on “Kuliah Umum Internasional di Pesantren Darunnajah dan Universitas Darunnajah: Moderasi Beragama dalam Menghadapi Tantangan Global”