Fethullah Gülen (27 April 1941-20 Oktober 2024) merupakan seorang cendekiawan Muslim dari Turki, pemikir, penulis, penyair, tokoh spiritual (sufi), dan aktivis pendidikan dengan ratusan institusi pendidikan yang didirikannya di seluruh dunia. Ia merupakan tokoh yang memiliki reputasi besar di Turki dan di dunia Islam.
Gülen menempuh pendidikan dasar wajib (1946–1949), selain pendidikan di rumah disertai hafalan Al-Qur’an dan penguasaan keterampilan membaca al-Qur’an (sebelum 1946). Ia kemudian melanjutkan pendidikan klasik dalam bidang keilmuan Islam di berbagai sekolah teologi (Kurşunlu, Kemhan, Taşmescid), di bawah bimbingan sejumlah ulama dan guru Sufi ternama di Turki, seperti Ramiz Gülen, Muhammed Lütfi, Haci Sitki, Sadi Efendi, dan Osman Bektaş (1951–1956).
Pemikirannya tentang keislaman kemudian banyak terinspirasi dari tokoh spiritual Turki, Badiuzzaman Said Nursi (1877-1960), seorang tokoh pembaharu (mujaddid) Turki yang sangat berpengaruh di Anatolia yang beraliran moderat. Sejak muda, Gülen telah membaca buku-buku Said Nursi. Sebagaimana gurunya, Badiuzzaman Said Nursi, Gülen mengajarkan tentang Islam Sunni bermadzhab Hanafi yang bercorak moderat.
Gülen memiliki pengetahuan dan pengalaman mengajar yang luas dalam bidang keilmuan Islam. Sejak 1959 hingga 1981, ia telah mengabdi sebagai imam negara, penceramah, dan aktivis masyarakat sipil. Ceramah-ceramahnya yang piawai menggetarkan pendengar-pendengarnya sehingga menyentuh hati dan menarik simpati banyak orang. Gülen banyak mendapat pengakuan karena kompetensi keilmuan dan pembicaraannya yang luas tentang Islam, pendidikan, demokratisasi, dan dialog di Turki. Ia adalah penulis yang cakap dan telah menulis lebih dari 60 buku yang telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa dunia.
Dengan spirit Islam, Gülen mendukung aksi-aksi perdamaian, mendorong dialog lintas-agama. Sebagai pemimpin Islam yang disegani di dunia Internasional yang menggalakkan dialog lintas-agama, Gülen pernah bertemu dengan Paus Yohanes Paulus II di Vatikan tahun 1990 dalam rangka memperkuat hubungan Islam-Kristen.
Fethullah Gülen memiliki ajaran yang sangat menekankan pada spiritualitas Islam yang humanis. Karena representasinya tentang cinta, kasih sayang, dan pendekatan yang terbuka terhadap semua masalah yang menyangkut kemanusiaan, ia dikenal oleh sebagian orang sebagai “Rumi modern”.
Gülen terus menyerukan gerakan perdamaian agama. Gerakan yang dipimpinnya, Gülen movement, memiliki jutaan pengikut di seluruh dunia. Ia menjadi tokoh politik berhaluan tengah di Turki. Selain mendukung dialog antar agama dan antar budaya, Fethullah Gülen mendukung gerakan sipil yang lain, seperti pengembangan sains, demokrasi, dan spiritualitas serta menentang kekerasan dan mengubah agama menjadi ideologi politik. Gülen pernah dinobatkan sebagai intelektual publik terbaik dunia dalam jajak pendapat Foreign Policy pada tahun 2008. Majalah paling popular di Amerika ini menobatkan Gülen sebagai orang nomor satu dari 100 tokoh paling berpengaruh di dunia.
Namun dalam konteks Turki, Gülen dianggap masih tampil sebagai sosok konservatif dan taat agama. Misalnya, ia mendukung hak perempuan untuk memakai hijab. Para pengikut Gülen yang perempuan memang mengenakan hijab. Gerakannya dianggap politis oleh pemerintah. Gerakannya yang lebih privat dan independent kemudian dianggap sebagai gerakan politik anti-rezim status quo dan mendapatkan tuduhan di balik gerakan kudeta pemerintah Erdogan tanggal 16 Juli 2016. Gülen menolak keras tuduhan tersebut. Erdogan sendiri sebetulnya merupakan sahabat lama, namun kemudian berpisah jalan karena perbedaan visi dan pandangan. Polemik tentang Gülen sendiri sempat menulai polemik dan pro dan kontra di Indonesia, antara mereka yang mendukung dan menolak Gülen.
Pemerintah Turki yang dipimpin Erdogan kemudian mendenaturalisasi kewarganegaraannya tahun 2017. Sementara itu, Gülen memilih tinggal di pengasingan di Amerika Serikat, di Pennsylvania hingga meninggal tahun 2024. Ia dimakamkan di tempat pengasingannya di Chestnut Retreat Center
Dengan spiritualitas yang ditanamkan Gulen, yakni tasawuf yang lebih modern dan positif, pengikutnya terus berkomitmen memajukan gerakan pendidikan, antara lain melanjutkan sekolah-sekolah unggulan di berbagai negara, termasuk di Amerika, yang bertujuan menciptakan siswa yang unggul dan mampu meraih prestasi di level internasional.
“Jadilah orang yang toleran sehingga dadamu menjadi seluas lautan. Jadilah orang yang terinspirasi dengan iman dan cinta kasih kepada sesama manusia. Jangan ada jiwa-jiwa yang gelisah yang tidak kau ulurkan tangan dan yang tidak kau pedulikan..”
(Fethullah Gülen, Criteria or Lights of the Way. London: Truestar)
Gagasan, Reputasi, dan Gerakan Sipil Islam Fethullah Gülen
Pengikut Gülen yakin bahwa Fethullah Gülen sebagai tokoh spiritual yang telah menginspirasi berbagai gerakan Islam di dunia, dan gerakan masyarakat sipil yang terinspirasi oleh pandangan-pandangannya penting dan layak mendapat perhatian karena beberapa alasan berikut:
1. Otoritas Fethullah Gülen
Fethullah Gülen dikenal dan dihormati di kalangan Muslim Turki serta Muslim dari seluruh dunia sebagai seorang ulama Muslim arus utama yang berwibawa dari tradisi Sunni, yang dianut oleh 87–90% populasi Muslim dunia. Ia juga seorang pemikir, penyair, penulis yang produktif, aktivis pendidikan, dan pemimpin opini. Pembacanya di Turki diperkirakan mencapai beberapa juta orang. Pengaruhnya di luar Turki terus berkembang setiap hari karena karya-karyanya diterjemahkan ke dalam banyak bahasa termasuk Inggris, Arab, Rusia, Jerman, Spanyol, Urdu, Bosnia, Albania, Melayu, dan Indonesia. Selain publikasi cetak, ide-idenya dapat diakses oleh populasi dunia yang terus bertambah melalui jaringan radio dan televisi swasta yang mendukung pandangannya
2. Sikap Publiknya terhadap Kekerasan, Teror, dan Serangan Bunuh Diri Mengatasnamakan Agama
Fethullah Gülen dikenal atas sikapnya yang konsisten terhadap kombinasi kekerasan dan retorika agama. Lebih khusus lagi, dia adalah ulama Muslim pertama yang secara terbuka mengutuk serangan 11/9 (dalam sebuah iklan di Washington Post). Dia membantu menerbitkan buku ilmiah tentang perspektif Islam terhadap teror dan serangan bunuh diri, serta mengutuk tindakan tersebut atas dasar kemanusiaan dan agama. Beliau tidak hanya mengemukakan pandangan-pandangan tersebut kepada para pembaca Barat, tetapi juga menyampaikannya dalam khotbah-khotbah di masjid yang dihadiri oleh ribuan jamaah Muslim. Dia dengan tegas menolak serangan bunuh diri. Ia telah memberikan wawancara kepada surat kabar Turki, Jepang, Kenya, dan Amerika, di mana ia dengan tegas mengutuk penggunaan alasan politik, ideologis, dan agama untuk membenarkan tindakan teror. Ia telah tampil di sejumlah acara televisi nasional dan secara terbuka mengutuk tindakan tersebut.
3. Pelopor Dialog Agama
Fethullah Gülen aktif mempromosikan dialog antaragama dan antarbudaya selama lebih dari satu dekade, dimulai jauh sebelum tragedi 9/11. Di Turki, ia dianggap telah membawa suasana positif dalam hubungan antara mayoritas penduduk Muslim dan berbagai minoritas agama seperti komunitas Ortodoks Yunani, Ortodoks Armenia, Katolik, dan Yahudi. Di luar Turki, ide-idenya tentang dialog antaragama telah mengilhami banyak orang untuk mendirikan organisasi yang terlibat dalam dialog dengan tujuan yang sama yaitu saling pengertian, penerimaan yang berempati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama. Upayanya untuk dialog dan toleransi diakui oleh audiensi pribadi dengan mendiang Paus Yohanes Paulus II dan undangan dari kepala Rabbi Sephardic Israel, serta pertemuan dengan para pemimpin berbagai denominasi Kristen. Fethullah Gülen mempromosikan kerja sama peradaban menuju dunia yang damai melalui gagasan-gagasan tentang toleransi dan perdamaian melalui dialog agama, dan menolak segala bentuk konflik agama.
4. Kerjasama dalam Membangun Peradaban
Fethullah Gülen mempromosikan kerjasama antarperadaban, bukan pertikaian, melalui dialog, saling pengertian, dan penyatuan nilai-nilai bersama. Sebagai pemimpin opini masyarakat sipil, ia mendukung upaya Turki untuk bergabung dengan Uni Eropa dan mengatakan bahwa hubungan ini akan menguntungkan kedua belah pihak.
5. Penekanannya pada Dimensi Spiritual Islam
Karena pendidikan awalnya dalam disiplin spiritual, Fethullah Gülen dikenal karena penekanannya pada spiritualitas Islam (dikenal di Barat sebagai Sufisme), dan sikap merangkul terhadap sesama manusia yang ditimbulkan oleh penekanan ini. Karena representasinya tentang cinta, kasih sayang, dan pendekatan yang terbuka terhadap semua masalah yang menyangkut kemanusiaan, ia dikenal oleh sebagian orang sebagai “Rumi modern.” Ia diminta oleh Şefik Can, seorang guru Sufi yang telah meninggal, keturunan Rumi dan penulis, untuk menulis kata pengantar untuk bukunya tentang kehidupan dan ajaran Rumi. Buku dua jilid karya Fethullah Gülen tentang Sufisme digunakan sebagai buku teks untuk kursus universitas tentang tradisi spiritual dunia
6. Keselarasan Sains dan Iman
Fethullah Gülen melihat sains dan iman tidak hanya selaras, tetapi juga saling melengkapi. Oleh karena itu, ia mendorong penelitian ilmiah dan kemajuan teknologi demi kebaikan seluruh umat manusia.
7. Dimensi Intelektual Barat dan Timur
Ia sangat memahami para pemikir terkemuka dalam tradisi Barat dan dapat berkomunikasi dengan mereka dengan nyaman melalui tulisan dan pidatonya.
8. Keberpihakan terhadap Demokrasi
Fethullah Gülen mengakui demokrasi sebagai satu-satunya sistem politik pemerintahan yang layak. Ia mengecam upaya mengubah agama menjadi ideologi politik, sekaligus mendorong semua warga negara untuk mengambil bagian secara sadar dan bertanggung jawab dalam kehidupan politik negara mereka. Ia menekankan fleksibilitas dalam prinsip-prinsip Islam yang berkaitan dengan pemerintahan dan kesesuaiannya dengan demokrasi sejati.
9. Perhatian dan Solusi terhadap Problem Sosial di Lapangan
Ciri paling mencolok dari kehidupan Fethullah Gülen adalah kenyataan bahwa visi dan gagasannya tidak hanya sekadar retorika, tetapi telah diwujudkan secara global sebagai proyek-proyek kewarganegaraan. Menurut beberapa perkiraan, beberapa ratus organisasi pendidikan seperti sekolah K-12, universitas, dan sekolah bahasa telah didirikan di seluruh dunia yang terinspirasi oleh Fethullah Gülen dan disponsori oleh para pengusaha lokal, pendidik altruistik, dan orang tua yang berdedikasi. Contoh-contoh penting dari sekolah-sekolah tersebut termasuk sekolah-sekolah di tenggara Turki, Asia Tengah, beberapa negara di Afrika, Timur Jauh, dan Eropa Timur. Terlepas dari lokasinya, sekolah-sekolah ini merupakan simbol hubungan antaragama dan budaya yang harmonis, penyatuan iman dan akal budi yang sukses, dan dedikasi untuk melayani kemanusiaan. Terutama di wilayah-wilayah yang dilanda konflik seperti Filipina, tenggara Turki, dan Afghanistan, lembaga-lembaga ini membantu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesempatan pendidikan, yang pada gilirannya mengurangi daya tarik kelompok-kelompok teroris dengan agenda eksklusif yang beroperasi di negara-negara ini. Selain berkontribusi pada keharmonisan sosial, sekolah-sekolah ini menghasilkan pemenang dalam kompetisi sains dan matematika internasional.
10. Program Masyarakat Sipil
Proyek masyarakat sipil lainnya yang terinspirasi oleh ide-ide dan dorongan Fethullah Gülen meliputi organisasi bantuan, organisasi pembangunan berkelanjutan, organisasi media, asosiasi profesional, dan lembaga medis.
Baca juga: Khairudin Aljunied tentang Hamka dan Kosmopolitanisme Islam
Karya Tulis Fethullah Gülen
Selain sebagai penceramah yang handal, Fethullah Gülen adalah seorang penulis yang prolifik. Sepanjang hayat Fethullah Gülen telah menorehkan pikirannya dalam bentuk karya tulis, di antaranya dalam Bahasa Turki:
- Çağ ve Nesil, 1982
- Asrin Getirdiği Tereddütler-1, 1983
- Renkler Kuşağinda Hakikat Tomurcuklari 1, 1985
- Buhranlar Anaforunda İnsan, 1986
- Ölüm Ötesi Hayat, 1987
- Yitirilmiş Cennete Doğru, 1988
- Dua Mecmuasi, 1988
- Asrin Getirdiği Tereddütler-2, 1989
- Hüzmeler ve İktibaslar, 1990
- Asrin Getirdiği Tereddütler-3, 1990
- Zamanin Altin Dilimi, 1991
- İnancin Gölgesinde 1, 1991
- Renkler Kuşağinda Hakikat Tomurcuklari 2, 1991
- İnancin Gölgesinde 2, 1992
- Asrin Getirdiği Tereddütler-4, 1992
- Günler Bahari Soluklarken, 1993
- Sonsuz Nur 1, 1993
- Sonsuz Nur 2, 1994
- Sonsuz Nur 3, 1994
- Kalbin Zümrüt Tepeleri 1, 1994
- Prizma 1, 1995
- Fasildan Fasila 1, 1995
- Fasildan Fasila 2, 1995
- Kitap ve Sünnet Perspektifinde Kader, 1995
- İla-yi Kelimetullah veya Cihad, 1996
- Yeşeren Düşünceler, 1996
- Fasildan Fasila 3, 1996
- Prizma 2, 1997
- Fatiha Üzerine Mülahazalar, 1998
- Ruhumuzun Heykelini Dikerken, 1998
- İrşad Ekseni, 1998
- Varliğin Metafizik Boyutu 1, 1998
- Varliğin Metafizik Boyutu 2, 1998
- Prizma 3, 1999
- Kirik Mizrap, 2000
- Işiğin Göründüğü Ufuk, 2000
- Kur’an’dan İdrake Yansiyanlar 1, 2000
- Kur’an’dan İdrake Yansiyanlar 2, 2000
- Ölçü veya Yoldaki Işiklar, 2000
- Mealli Dua Mecmuasi, 2000
- Fasildan Fasila 4, 2001
- Kalbin Zümrüt Tepeleri 2, 2001
- Kirik Testi, 2002
- Çekirdekten Çinara, 2002
- Prizma 4, 2003
- Yaratiliş Gerçeği ve Evrim, 2003
- Dua Ufku, 2003
- Çocuğun Dini Eğitimi, 2003
- Sabah ve Akşam Dualari, 2003
- İnsanin Özündeki Sevgi, 2003
- Örnekleri Kendinden Bir Hareket, 2004
- Kirik Testi 1, 2004
- Beyan, 2004
- Bir Kutup Varlik Anne, 2004
- Kur’an-i Kerim ve Hadis-i Şeriflerde Anne-Baba, 2004
- Sohbet-i Canan (Kirik Testi 2), 2004
- Gurbet Ufuklari (Kirik Testi 3), 2004
- Renklerin Diliyle, 2004
- Kalbin Zümrüt Tepeleri 3, 2005
- Kendi Dünyamiza Doğru, 2005
- Fikir Atlasi (Fasildan Fasila 5), 2006
- El Kulubud Daria, 2007
- Kalbin Zümrüt Tepeleri 4, 2008
- Zihin Harmani (Prizma 7), 2008
- Sükutun Çiğliklari, 2008
- Enginliğiyle Bizim Dünyamiz, 2009
Adapun karyanya dalam Bahasa Inggris:
- Towards the Lost Paradise, 1996
- Pearls of Wisdom, 1997
- Key Concepts in the Practice of Sufism Vol. 1, 1998
- The Essentials of the Islamic Faith, 2000
- Questions and Answers about Islam Vol. 1, 2000 (originally published in 1993)
- The Necessity of Interfaith Dialogue, 2004
- Islam and Democracy, 2004
- Key Concepts in the Practice of Sufism Vol. 2, 2004
- Toward a Global Civilization of Love and Tolerance, 2004
- The Messenger of God: An Analysis of the Prophet’s Life, 2005
- Religious Education of the Child, 2004
- The Statue of Our Souls, 2005
- Questions and Answers about Islam Vol. 2, 2005
- Selected Prayers of Prophet Muhammad and Great Muslim Saints, 2006
- Key Concepts in the Practice of Sufism Vol. 3, 2009
- Key Concepts in the Practice of Sufism Vol. 4, 2010
- Speech and Power of Expression, 2010
Sebagian karya Gulen telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, antara lain:
- Cahaya Abadi Muhammad SAW
- Universalitas Islam dan Tantangan Akhir Zaman
- Qadar
- Dakwah: Jalan Terbaik Dalam Berfikir dan Menyikapi Hidup
- Cinta dan Toleransi
- Bangkitnya Spiritualitas Islam
- Islam Rahmatan Lil’ Alamin