Damardjati Supadjar: Menegakkan Rukun Ihsan

Tidarislam.co – Prof. Damardjati Supadjar adalah seorang cendekiawan Muslim, filsuf, dan tokoh spiritual dari Grabag Magelang Jawa Tengah. Dalam bahasa Jawa, nama Damar artinya lentera atau lampu, Jati artinya sejati; sedangkan Supadjar artinya yang menerangi. Sehingga, Damardjati Supadjar maknanya kurang lebih menjadi lentera terang yang menerangi. Kehidupannya kental dengan pemikiran filsafat, spiritualisme, dan kebudayaan Jawa, sehingga beliau dikenal luas sebagai budayawan dan filsuf Jawa.

Setelah menamatkan pendidikan dasar hingga menengah di Magelang, Damardjati Supadjar masuk kuliah di Fakultas Filsafat UGM tahun 1968, dan meraih gelar sarjana filsafat tahun 1978 sebagai generasi pertama yang kemudian dipercaya mengajar di almamaternya. Pendidikan magister beliau selesaikan dengan menulis tesis penelitian tentang filsafat sosial Jawa berjudul: Unsur-Unsur Kefilsafatan Sosial Serat Sastra Gendhing. Beliau sempat mengikuti program course di Rijks Universiteit Leiden Belanda tahun 1986 dan 1989. Kemudian melanjutkan studi doktoral di fakultas UGM dengan menulis disertasi filsafat ketuhanan berjudul: Konsep Kefilsafatan tentang Tuhan menurut Alfred North Whitehead, di bawah bimbingan seorang filsuf C.A. van Peursen. Damardjati Supadjar dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Filsafat tahun 2005 dengan pidato pengukuhan berjudul: Ketuhanan Yang Maha Esa dan Rukun Ihsan.

Pertemuannya dengan tokoh spiritual Paryono Suryodipuro di Semarang membawanya kepada jalan spiritualitas Jawa yang digelutinya, hingga mengantarkannya menjadi salah satu tokoh penting di organisasi spiritual Jawa paling tua Hardo Pusoro yang didirikan Ki Soemotjitro tahun 1895, dan tokoh di Yayasan Parapsikologi Semesta Cabang Yogyakarta tahun 1982. Dalam hal pelestarian dan pengembangan kebudayaan Jawa, pikiran Damardjati Supadjar juga dicurahkan ketika menjadi peneliti dan staf ahli di lembaga penelitian Javanologi. Beliau juga banyak dikenal di masyarakat sebagai penasehat spiritual Kraton Ngayogyokarto Hadiningrat.

Selain mengajar di kampus, Damardjati Supadjar memiliki kiprah di masyarakat yang cukup luas dengan aktif mengisi forum-forum publik dan menyumbangkan pikiran melalui koran dan radio, di antaranya di rubrik Wulang Wuruk (Kedaulatan Rakyat), rubrik Mawas Diri (Minggu Pagi), rubrik Kaca Diri (Radio Unisi FM), siaran Lintas Batas Ruang dan Waktu (RBTV). Kebanyakan tema-tema yang dibicarakan dalam berbagai forum adalah soal agama Islam dengan pendekatan tasawuf, filsafat, dan kebudayaan. Beliau juga mempelopori penerbitan tabloid Tidar dan sempat menjadi pemimpin umum di tabloid tersebut.

Selain melalui media massa, Damardjati Supadjar juga aktif menyapa masyarakat melalui forum-forum pengajian dari masjid ke masjid, kantor instansi pemerintahan, hingga kalangan masyarakat umum di pelosok-pelosok desa. Dengan wawasan pemikiran yang luas dan spiritualisme yang mendalam dan pendekatan budaya dan tasawuf yang inklusif, ditambah pembawaan gaya bertutur yang jenaka, dakwah dan pengajaran Damardjati Supadjar dapat diterima di berbagai kalangan Muslim, tak terkecuali kelompok minoritas seperti Syiah, Ahmadiyah, dan komunitas Jawa tradisional. Berkali-kali beliau menekankan tentang perlunya mengasah kesadaran spiritual dengan senantiasa mawas diri dalam menjalani kehidupan di dunia.

Salah satu buku yang mengulas tentang percikan pemikiran Damardjati Supadjar. Buku ini bisa didapatkan dengan menghubungi redaksi tidarislam.co

Karya Tulis

Damardjati Supadjar adalah seorang penulis yang produktif. Di samping sebagai aktivis di masyarakat, beliau menulis seputar isu-isu kebudayaan di berbagai rubrik media, dan menghasilkan banyak karya tulis akademik tentang masalah-masalah filsafat, agama dan spiritualitas, antara lain:

  1. Nawang Sari: Butir-Butir Renungan Agama, Spiritualitas, Budaya. (1993) Buku di bidang spiritualitas dan kebudayaan ini merupakan refleksi tematis Damardjati tentang masalah-masalah keagamaan, spiritualitas, dan kebudayaan yang terpadu dengan khasanah kearifan lokal.
  2. Filsafat Ketuhanan Menurut Alfred North Whitehead (2003) dalam bidang filsafat ketuhanan. Buku ini merupakan edisi yang diterbitkan dari tulisan disertasi S3 yang berjudul Konsep Kefilsafatan tentang Tuhan Menurut Alfred North Whitehead (1993) dalam bidang filsafat ketuhanan.
  3. Filsafat Sosial Serat Sastra Gending (2001) dalam bidang filsafat sosial. Buku ini merupakan edisi yang diterbitkan dari tulisan tesis S2 yang berjudul Unsur-Unsur Kefilsafatan Sosial Serat Sastra Gendhing (1986).
  4. Kupenuhi Ruang-Mu dengan Cinta: Seri Tanya Jawab Tasawuf, (bersama Iip Wijayanto) (2002). Buku ini merupakan kumpulan rubrik tentang Konsultasi Tasawuf dan Filsafat Islam yang diasuh oleh Damardjati dan dimuat dalam kolom-kolom surat kabar.
  5. Mawas Diri: Dari Diri yang Tanggal ke Diri Yang Terdaftar, Diakui, dan Disamakan (2001). Karya dalam bidang etika dan filsafat kemanusiaan, sebenarnya merupakan kumpulan rubrik dwi-mingguan yang ditulis Damardjati di Kedaulatan Rakyat sejak tahun 1996 kemudian diterbitkan kembali dalam bentuk buku.
  6. Wulang Wuruk Jawa: Mutiara Kearifan Lokal (2005). Karya dalam bidang kearfian lokal Jawa ini merupakan kumpulan rubrik tetap mingguan yang ditulis Damardjati pada koran Minggu Pagi dan diterbitkan kembali setelah terbitnya buku Mawas Diri.
  7. Sumurupa Byar-e: Menyikap Rahasia Awal Akhir Lahir Batin (2011), merupakan karya reflektif tentang spiritualitas, keindonesiaan, kejawaan, pendidikan, dan hukum. Buku ini merupakan buku terakhir yang sempat diterbitkan di akhir-akhir hayatnya.

Beberapa kontribusi tulisan maupun tulisan pendek yang pernah dipublikasikan dalam jurnal, buku, seminar, majalah, dan media tulisan ilmiah lainnya antara lain:

  1. Kontributor bersama Soejono Soemargono dalam terjemahan atas buku Wysgerige Denken (oleh: Prof. Dr. Delfgaw dan Prof. Dr. G. Nuchelmansud) tahun 1982.
  2. “Persiapan Untuk Menjadi Manusia Berilmu Menurut Prof. Notonagoro” (1982) dalam Pengantar Ke Alam Pemikiran Kefilsafatan (oleh: Prof. Dr. Mr. Drs. Notonagoro), Yayasan Pembinaan Fakultas Filsafat UGM.
  3. “Immanensi dan Transcendensi Dalam Pemikiran Jawa” (1982) paper dalam forum Dies Rede Fakultas Filsafat tahun 1982.
  4. “Keterpaduan Cipta dan Karsa pada Rasa Yang Terdalam”, (1982) paper dalam forum ceramah di Sanggar Bambu.
  5. “Usaha Manusia untuk Memahami Makna Kehidupan Menurut Beberapa Kepustakaan Jawa” (1983), paper dalam forum Museum Pers Solo.
  6. “Beberapa Pemikiran Kefilsafatan” (1983) Fakultas Filsafat UGM.
  7. “Filsafat Antropologi Religius” (1984), paper dalam Kuliah Umum di Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
  8. “Humaniora”, (1984) dalam Almanak Dewi Sri.
  9. “Latar Belakang dan Latar Depan Ideologis Perjuangan Kemerdekaan Bangsa Indonesia: Tinjauan Secara Parapsikologis” (1984), dimuat dalam Majalah Ideologi.
  10. “Some Philosophical Thoughts on Polemological Problems” (1984), paper untuk A.N.U. Canberra.
  11. “Sandang, Pangan, Papan dalam Pandangan Hidup Masyarakat Jawa” (1984), paper Ceramah di Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta.
  12. “Kualitas Manusia Indonesia dalam Perspektif Sejarah” (1984) dalam sebuah ceramah di Yogyakarta.
  13. “Beberapa Pemikiran Kefilsafatan Mengenai Masalah-Masalah Polemologis”, (1984).
  14. “Budaya Spiritual Pada Masa Lalu, Kini dan Yang Akan Datang”, tulisan ini disampaikan dalam Kongres Kebudayaan 1991 di Yogyakarta.
  15. “Keberadaan Perguruan Tinggi dengan Tri Dharma-nya, Serta Peranannya Dalam Membangun Manusia dan Masyarakat” (1983) dalam Pendidikan Hukum untuk Memenuhi Kebutuhan Masyarakat. PPPM Fakultas Hukum UII.
  16. “Unsur-Unsur Metafisis Karya-Karya Ronggowarsito” (1983), paper forum seminar di Fakultas Filsafat UGM.
  17. “Idul Fitri” dalam Majalah Basis (1997).
  18. “Kebudayaan dan Ideologi” dalam Jurnal Filsafat (1992).
  19. “Konsep Keadilan Sosial di Balik Mitos Ratu Adil”, di Jurnal Filsafat (1994).
  20. “Konsep Kefilsafatan tentang Tuhan Menurut Alfred North Whitehead”, dalam Jurnal Filsafat (1990).
  21. “Landasan Pengembangan Sendiri Filsafat Pancasila (Hasil Rangkuman Internship Dosen-Dosen Filsafat Indonesia), di Jurnal Filsafat (1996).
  22. “Keterbukaan Pancasila sebagai Ideologi”, dalam Jurnal Filsafat (1994).
  23. “Mengembangkan Ilmu Biologi Sesuai dengan Filsafat Pancasila”, di  Fakultas Biologi UGM (2006)
  24. “Bekerja Untuk Beribadah” (2003) dalam Majalah Tarbawi edisi 56 bulan April 2013.
  25. “Ketuhanan Yang Maha Esa dan Rukun Ihsan” pidato pengukuhan jabatan Guru Besar di Fakultas Filsafat UGM (2005).
  26. “Kecerdasan Kolektif Dalam Mewujudkan Nilai Kejuangan Universitas Gadjah Mada” (2005), Aditya Media dan Pustep UGM.
  27. “Filsafat Jawa untuk Indonesia” (2008) dalam Menapaki Perjalanan Bangsa: Catatan 80 Tokoh Nasional: Memperingati 80 Tahun Sumpah Pemuda (p. 857-876).
  28.  “Udheng Mudheng: Keselarasan Cipta, Rasa, dan Karsa”, Orasi Budaya di Institut Seni Indonesia Yogyakarta (ISI) (2009).
  29. “Seribu Corona Bulan Semesta Corolla Bunga” (2009), paper dalam sarasehan “Mengembangkan Tabiat Selaras Kodrat” Dies Natalis FIP UNY ke-53.
  30.  “Spiritualitas Dalam Pemikiran Alfred North Whitehead”, seminar di Pascasarjan UGM (2009)
  31. “Saatnya Mencapai Kebulatan Tekad Demi Revolusi Spiritual, Tanpa Huru Hara, Tanpa Berdarah-darah” (2010), orasi budaya dalam peringatan 70 tahun.
  32. “Lintang Panjer Wengi”, disampaikan dalam forum di Kebumen (2012).

Beberapa hasil penelitian Damardjati Supadjar tentang filsafat dan kebudayaan Jawa, di antaranya:

  1. “Kedudukan Laku Dalam Rangka Pandangan Hidup Orang Jawa” (1988) di Lembaga Javanologi Yogyakarta.
  2. “Kata-kata Kunci Wulang-Wulang Kejawen” (1984), Lembaga Javanologi Yogyakarta.
  3. “Etika dan Tata Krama Jawa Masa Lalu dan Masa Kini” (1985), Lembaga Javanologi Yogyakarta.
  4. “Filsafat Jawa dalam Perbandingan: Pembahasan Terhadap Buku Berjudul ‘Filsafat Jawa’ oleh Abdullah Ciptoprawiro”, (1986) Lembaga Javanologi Yogyakarta.
  5. “Process Philosophy: Report of the Internship Programme in Leiden University under the Guidance of Prof. Dr. C.A. Van Peursen”, (1989/1980), Fakultas Filsafat UGM.
  6. “Spiritualitas Islam dan Transformasi Sosial” (1991), Lembaga Studi Agama dan Filsafat.
  7. “Keserasian Agama dan Budaya yang Tercermin pada beberapa Kepustakaan Jawa” (1991), Lembaga Javanologi Yogyakarta.
  8. “Sastra-Gendhing: Makna dan Irama Kehidupan” (1992), Proyek PPPT tahun.
  9. “Neo-Imperialisme, Neo-Kolonialisme, dan Neo-Kapitalisme”, (1984) Penelitian Gerakan Non-Blok, Proyek Departemen Luar Negeri.
  10. “The Dynamic of Inner Stability” (1984), Proyek Penelitian Mandiri.
  11. Berbagai proyek yang lain di Wanhankamnas tahun 1982 dan 1983.

Percikan pemikiran Damardjati Supadjar juga dapat dijumpai dalam berbagai tulisan kata pengantar:

  1. “Warisan Spiritual Islam Perspektif Budaya Jawa” dalam Ruh Islam dalam Budaya Bangsa (oleh: Aswab Mahasin dll.) (1996).
  2. Tulisan pengantar dalam Darah Merah, Darah Putih, Merah Putih: Bekal Untuk Berpulang dan Menjawi Warga Bumi yang Damai, (oleh: Sutomo Parastho) Pustaka Sindhunata (2001)
  3. Tulisan pengantar bersama Emha Ainun Nadjib dalam buku Langit-Langit Desa: Himpunan Hikmah dari Sekarjalak (oleh: Muh. Zuhri) (1993).
  4. Tulisan pengantar dalam Andharan dan Tafsir Filsafat Ha Na Ca Ra Ka: Analoginya Relevan dengan Aspek-Aspek Lima Butir Sila dalam Falsafah Pancasila, (oleh: Soeprapto Nitihardjo), Tiara Wacana (2001).
  5. Tulisan pengantar dalam Virus Merah Jambu, (oleh: Chandra Panji N.), Putra Langit (2003).
  6. Tulisan pengantar dalam Perenialisme: Melacak Jejak Filsafat Abadi, (oleh: Ahmad Norma Permata), Tiara Wacana (1996).
  7. Tulisan pengantar dalam Filsafat Proses: Sebuah Pengantar Sistematik Filsafat Alfred North Whitehead, (oleh: J. Sudarminta), Pustaka Filsafat (1991).
  8. Tulisan pengantar dalam Islam Jawa: Kesalehan Normatif versus Kebatinan, (oleh: Mark. R. Wookward) (1989).
  9. Tulisan pengantar dalam Menapaki Lorong Aulia, (oleh: Zainuddin Al-Malibari), Ittaqa Press (1994).
  10. Tulisan pengantar dalam Filsafat Sex, (oleh: Rudy Gunawan. F.X.), Bentang (1993).
  11. Tulisan pengantar dalam Tabir Mistik: Alam Gaib dan Perdukunan dalam Terang Sains dan Agama, (oleh: Ruslani), Tinta (2003).
  12. Tulisan pengantar dalam Kridha Graita: Ing Reh Silayu: Medharaken Panggraita ing Ugering Dumadi, Utawi Ugering Alam, Inggih Ugering Kodrat, Lumarap Amrih Rahayu Gesang Kita ing Dunya Tuwin ing Akhirat, (oleh: Soedjonoredjo, R.), Kridha Martana (1994).
  13. Tulisan pengantar dalam Landasan Etis bagi Perkembangan Teknologi, (oleh: Heri Santoso), Tiara Wacana (2000).
  14. Tulisan pengantar dalam Kosmologi Einstein, (oleh: Joko Siswanto), Tiara Wacana (1996).

Husnul Khatimah

Damardjati Supadjar menikah dengan Sri Winarti. Beliau dikaruniai lima orang anak: Nurma Diani Sekarsih, Garba Pradapa, Bowo Mahastu Widi, Rina Swastu Hayati (alm.), Ajar Nuhoni Latu Adi. Damardjati Supadjar paripurna dan tutup usia di Sleman tanggal 17 Februari 2014 pada umur yang ke-73. Beliau dimakamkan di komplek makam keluarga di Losari, Grabang, Magelang.  Di atas nisan makamnya, tertulis epitaph sebagai intisari pesan hikmah kehidupan bagi siapa saja yang menziarahi pemikiran dan dunia batinnya: “Sejatine ora ono opo-opo kejobo sing kondo” (Prof.Dr. Damardjati Supadjar 1940-2014).

Muhammad Nur Prabowo Setyabudi, merupakan peneliti di Pusat Riset Masyarakat dan Budaya BRIN

 

4 thoughts on “Damardjati Supadjar: Menegakkan Rukun Ihsan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *