
Memahami Lebih Dekat Gagasan Antropologi Agama Muhammad Arkoun
Pemikiran intelektual Muhammad Arkoun dilatar-belakangi oleh dua peradaban, yakni Islam dan Barat, lalu membentuk sebuah sinergi intelektual yang sangat tipikal
Pemikiran intelektual Muhammad Arkoun dilatar-belakangi oleh dua peradaban, yakni Islam dan Barat, lalu membentuk sebuah sinergi intelektual yang sangat tipikal
Dalam bukunya Prolegomena, Kant mengajukan pertanyaan: Apakah metafisika itu mungkin? Jawaban Kant atas pertanyaan ini negatif tidak mungkin
Oleh: Rohmatul Izad Tidarislam.co – Tulisan singkat ini berangkat dari satu hipotesis bahwa apakah agama memang bisa menghasilkan praktik-praktik sosial yang diskriminatif? Maksudnya, agama mendorong penganutnya untuk membedakan kelompok lain yang berbeda lalu memperlakukan yang berbeda itu tidak setara dengan dirinya sendiri. Apakah agama memang mempunyai unsur-unsur di dalamnya yang bisa mendorong perilaku diskriminatif dalam…
Tidaklah terlalu jelas kapan sebenarnya masyarakat mengetahui ada perbedaan antara agama langit (samawi) dan agama bumi (ardy)
Cara pandang umat Islam terhadap agamanya selalu dinamis, nilai sakralitas tidak dimaknai sebagai sesuatu yang benar-benar suci
Nalar dialektika-dikotomis adalah sudut pandang terhadap dunia yang bersifat Manikean, dengan melihat segala sesuatu dari dua kutub yang saling berlawanan
Istilah Neo-Sufisme berasal dari seorang tokoh dari India, Fazlur Rahman, yang berupaya untuk melakukan pembaruan sufisme
Ada pendapat yang mengatakan bahwa sejak Abu Hamid al-Ghazali (w. 505 H) melancarkan kritik keras terhadap filsafat dan filsuf-filsuf Muslim
Ibn Arabi (560-638 H) adalah tokoh mistik yang menuliskan pengalaman ruhaninya lewat cara berpikir filsafat. Mistik (sufisme) adalah sebuah pencarian kebenaran lewat jalan penghayatan dengan dasar cinta
Dari segi peristilahan, antara tasawuf dan mistik memang memiliki makna yang saling berdekatan. Tasawuf sering disejajarkan dengan mistisisme