Sehat Itu Amanah: Menjaga Fisik dan Mental dalam Bingkai Iman dan Ilmu

Oleh: Supriyanto, S.T., M.Sc., M.Eng., Ph.D. 

Tidarislam.co- Sehat bukan sekadar tidak sakit. Sehat adalah modal utama untuk berbagai aktivitas seperti belajar, bekerja atau berbuat baik kepada sesama. Dalam Islam, kesehatan dipandang sebagai nikmat besar yang akan dimintai pertanggungjawaban. Rasulullah saw bersabda:

Dua nikmat yang sering dilalaikan oleh kebanyakan manusia: kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari)

Kesehatan mencakup dua aspek utama: fisik dan mental/emosi. Keduanya saling terkait dan saling mempengaruhi secara dinamis. Sains modern dan ajaran Islam sejalan dalam memahami pentingnya keseimbangan di antara kedua dimensi ini.

Kesehatan Jasmani dan Rohani: Hubungan Dua Arah

Banyak studi ilmiah telah menunjukkan bahwa kesehatan fisik dan kesehatan mental memiliki hubungan dua arah yang kuat. Ketika salah satunya terganggu, yang lain akan ikut terdampak.

Misalnya, depresi dan kecemasan—dua masalah kesehatan mental yang umum di kalangan anak muda—ternyata dapat meningkatkan risiko penyakit seperti kardiovaskular, diabetes, dan obesitas (Gandhi, 2024; Naylor dkk., 2017). Sebaliknya, orang yang mengalami penyakit fisik kronis seperti HIV/AIDS atau kanker sering mengalami tekanan mental dan gejala kecemasan atau depresi (Kagee & Freeman, 2023; Kagee & Freeman, 2028; Doan dkk., 2022).

Interaksi ini dijembatani oleh mekanisme biologis, seperti gangguan hormon stres (kortisol), serta mekanisme perilaku, seperti penurunan motivasi untuk berolahraga, makan sehat, atau bersosialisasi (Pellmar, dkk, 2002). Jadi mekanisme ini melibatkan faktor psikologis, biologis and perilaku. Namun, kabar baiknya: menjaga tubuh tetap aktif dan sehat secara fisik juga memberi dampak positif pada kesehatan mental.

Islam Memandang Sehat Sebagai Ibadah

Dalam pandangan Islam, menjaga kesehatan bukan hanya gaya hidup, tapi bentuk penghormatan kepada tubuh yang telah Allah titipkan. Bahkan dalam ibadah sekalipun, kesehatan menjadi syarat agar dapat menjalankannya secara sempurna. Misalnya, salat harus dilakukan berdiri jika mampu, puasa diwajibkan hanya bagi yang sehat, dan haji hanya diwajibkan bagi yang kuat fisik dan finansial.

Allah berfirman:

Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.” (QS. Al-Baqarah: 195)

Dua Pilar Sehat Menurut Sains dan Islam

Untuk menjaga kesehatan secara menyeluruh, kita perlu memenuhi dua kebutuhan utama.

Pertama adalah Kebutuhan Fisik. Tubuh adalah kendaraan kita untuk menjalankan amanah hidup. Maka, rawatlah dengan makan bergizi seimbang (bukan sekadar kenyang, tapi bernutrisi), olahraga atau aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, tidur yang cukup dan berkualitas (7–9 jam untuk usia muda). Kegiatan seperti berpuasa juga terbukti bermanfaat bagi kesehatan metabolik, sebagaimana dibuktikan oleh banyak riset medis.

Kedua adalah Kebutuhan Mental. Hati yang tenang menjadi fondasi mental yang kuat. Islam mengajarkan untuk mengisi hati dengan belajar dan berpikir positif (seperti bersyukur dan bersabar), dzikir dan membaca Al-Qur’an, yang menenangkan jiwa, menghindari pikiran negatif berlebihan, seperti iri dan putus asa.

Dalam dunia psikologi, mindfulness atau kesadaran penuh, yang sejalan dengan konsep khusyuk dalam Islam, terbukti membantu menurunkan stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional.

Sehat yang Lebih Luas

Meski fokus utama ada pada fisik dan mental dimana setiap individu punya peran yang dominan, namun kesehatan dapat dimaknai secara luas, dimana interaksi antar manusia diperlukan. Islam mengajarkan silaturahmi dan tolong-menolong sebagai bagian dari ibadah. Dalam hadits disebutkan:

Barang siapa yang menyambung tali silaturahmi, niscaya Allah akan meluaskan rezekinya dan memanjangkan umurnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sehingga kesehatan juga mencakup (1) Kesehatan sosial seperti terhubung baik dengan keluarga, teman dan komunitas. (2) Kesehatan lingkungan seperti akses kepada air bersih, udara dan sanitasi. (3) Kesehatan ekonomi seperti kecukupan pangan dan tempat tinggal.

Definisi sehat memang tidak tunggal. World Health Organization (WHO) bahkan menyebut sehat sebagai kondisi sejahtera secara fisik, mental dan sosial—not merely the absence of disease.

Penutup: Sehat Itu Amanah dan Nikmat

Generasi muda adalah aset umat. Kesehatan kalian adalah modal untuk meraih cita-cita dunia dan akhirat. Maka, jaga tubuh, jaga hati, jaga relasi sosial. Jadikan sehat sebagai bagian dari ibadah, bukan sekadar rutinitas.

Semoga Allah selalu membimbing kita semua dalam menjaga nikmat sehat dengan sebaik-baiknya. Aamiin ya Rabbal ‘alamiin.

Baca juga: Kesehatan Mental Bukan Tabu

Referensi

Doan, T., Ha, V., Strazdins, L., & Chateau, D. (2022). Healthy minds live in healthy bodies – effect of physical health on mental health: Evidence from Australian longitudinal data. Current Psychology. https://doi.org/10.1007/s12144-022-03053-7

Gandhi, R. (2024). Mental health and physical well being: A correlation. International Journal of Advanced Psychiatric Nursing. https://doi.org/10.33545/26641348.2024.v6.i1b.149

Kagee, A., & Freeman, M. (2023). Mental health and physical health. Elsevier BV. https://doi.org/10.1016/b978-0-323-99967-0.00085-5

Kagee, A., & Freeman, M. (2008). Mental health and physical health (Including HIV/AIDS) (pp. 354–364). Elsevier. https://doi.org/10.1016/B978-012373960-5.00045-9

Naylor, C. (2017). Physical and Mental Health (pp. 383–398). Springer, Cham. https://doi.org/10.1007/978-3-319-56103-5_23

Pellmar, T. C., Brandt, E. N., & Baird, M. A. (2002). Health and behavior: the interplay of biological, behavioral, and social influences: summary of an Institute of Medicine report. American Journal of Health Promotion, 16(4), 206–219. https://doi.org/10.4278/0890-1171-16.4.206

Baca juga: Jangan Mengingkari Tiga Nikmat Ini

Supriyanto, S.T., M.Sc., M.Eng., Ph.D, merupakan dosen Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta | Email: supri.yanto@uii.ac.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *