Arsitektur Islam di Indonesia

Tidarislam.co- Kementerian Agama, dalam hal ini Direktorat Penerangan Agama Islam dan Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam, merilis sebuah buku ensiklopedia tentang Arsitektur Islam di Indonesia (Januari 2025). Buku ini terdiri dari 3 jilid yang merangkum keragaman filosofi dan praktik arsitektur Islam di Indonesia dalam bentuk aneka bangunan. Arsitektur Islam sendiri adalah praktik arsitektur yang diinspirasi oleh nilai-nilai luhur dan nilai-nilai keindahan Islam. Praktik arsitektur ini didasari keyakinan tentang perintah Tuhan dan misi manusia di muka bumi sebagai khalifah Tuhan di muka bumi, yang bertugas mengelola, memperindah dan menghiasi bumi serta menghindari kerusakan.

Aktivitas arsitektural Islam, dengan demikian, dapat pula dipahami sebagai wujud ekspresi dari dimensi ihsan manusia. Arsitektur dengan basis nilai Islam sebetulnya tidak hanya dipahami dalam wujud masjid atau bangunan tempat ibadah, tetapi juga dalam totalitas kehidupan manusia. Tetapi kitab bisa melihat setidaknya tiga wujud cerminan dari arsitektur yang diciptakan dalam tradisi Islam di Kepulauan Nusantara adalah masjid sebagai tempat melaksanakan ibadah, rumah sebagai tempat penyelenggaraan kehidupan sehari-hari dan makam sebagai tempat kembali yang asali.

Indonesia dalam hal ini menyimpan khasanah kebudayaan yang sangat beragam dalam hal bangunan-bangunan religius. Hal ini karena secara arsitektural, masyarakat Indonesia menyimpan keragaman arsitektural, berdasarkan kesadaran dan penghayatannya tentang ruang dan kosmos. Karena itulah bentuk dan pola masjid di satu daerah berbeda dengan daerah lain.  Corak arsitektural masjid di Jawa dan di tempat-tempat lain akan menunjukkan banyak perbedaan. Demikian pula dengan daerah-daerah yang lain.

Baca juga: Arsitektur Masjid dalam Historiografi Kebudayaan Islam

Dapat dikatakan, arsitektur Islam di Indonesia merupakan manivestasi dari masyarakat Muslim Indonesia tentang kesadaran akan ruang hidup yang tak dapat terpisahkan dari inspirasi agama Islam. Kesadaran akan ruang ini berpadu dengan tingkat kreativitas mereka. Bagi mayoritas Muslim di Indonesia, ruang tidak hanya mencakup dimensi eksoteris (dimensi material), tetapi juga yang tak kalah penting adalah kedalaman dimensi esoteris (dimensi rohani). Disitu terkandung dimensi filsafat dan spiritualitas yang tersimpan dalam setiap sisi arsitektural sebagai pesan simbolik bagi manusia. Dengan begitu pula bangunan-bangunan tersebut memancarkan keindahannya yang holistik.

Hal ini sekaligus menunjukkan betapa Islam di Indonesia telah membumi dan menginspirasi lahirnya kebudayaan Islam, membentuk kualitas cipta, rasa, dan karsa, dan mempengaruhi lahirnya aneka budaya material. Hal itu tampak dari ragam bangunan-bangunan religius dan non-religius yang, dalam batas yang sangat berbeda-beda, mencerminkan pengaruh Islam dalam kehidupan.

Baca juga: Arsitektur Pesantren sebagai Perpaduan Teknik dan Mistik 

Kehadiran buku ini sangat penting untuk menunjukkan wajah Islam yang sangat kultural di Indonesia. Keragaman (diversity) budaya Muslim juga menjadi lebih jelas dengan berbagai ekspresi arsitektural yang tersaji dalam buku ini. Buku ini sudah beredar luas dalam bentuk digital. Dari catatan pendahuluan buku ini, ketiga buku ini dapat digambarkan sebagai berikut.

Volume I berjudul MASJID BERSEJARAH. Jilid pertama ini meliputi pembahasan masjid-masjid yang berada di seluruh Indonesia sebelum terbentuknya Negara Republik Indonesia. Mengingat pada masa tersebut karakteristik regional masih sangat kuat yang tercermin dalam keragaman arsitektur yang kaya. Untuk itu, lema dalam Volume ini dikelompokkan berdasarkan sebaran geografis di Kepulauan Nusantara. Sumatra dan Kalimantan dipahami dalam konteks interaksinya dengan perairan global Selat Malaka dan Laut Jawa yang memicu pengembangan karakter arsitektur masjid yang berbeda. Sementara kepulauan di wilayah Indonesia tengah dan timur memiliki kompleksitas yang lebih tinggi mengingat konektivitas antar wilayah yang berubah dari waktu ke waktu. Kepulauan Maluku, misalnya, menjadi tujuan paling awal dari para pedagang Arab sehingga warga setempat membangun masjid pada masa yang sangat awal, tapi pada abad-abad berikutnya sebagian tokoh justru belajar Islam di Jawa yang memberikan dampak kultural pada pengembangan arsitektur masjid di kawasan tersebut.

Unduh: Volume 1: Masjid Bersejarah

Volume II berjudul MASJID MASA KINI meliputi pembahasan masjid-masjid yang berada di seluruh Indonesia setelah 1945. Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia beserta implikasi sosio-kulturalnya berdampak besar dalam perkembangan arsitektur. Untuk itu, alih-alih mengelompokkan lema berdasar sebaran kewilayahan, volume ini mengelompokkan berbasis aspek sosial yang melatarbelakangi pengembangan masjid-masjid masa kini tersebut. Selama masa delapan dasawarsa Kepulauan Nusantara berada dalam bingkai Indonesia terjadi sejumlah perubahan sosio-spasial yang memicu perkembangan tipe-tipe masjid yang baru. Masjid yang semula hampir sepenuhnya berbasis komunitas kini berkembang dengan basis sosial yang beragam. Masjid di lembaga pendidikan, di layanan komersial, di destinasi wisata menyandang peran yang berbeda dengan masjid di kampung dan desa. Peningkatan mobilitas masyarakat yang dipicu oleh perkembangan ekstensif prasarana transportasi, misalnya, menumbuhkan tempat-tempat persinggahan yang dilengkapi dengan masjid dengan ekspresi arsitektur yang mencolok.

Unduh: Volume II: Masjid Masa Kini

Volume III berjudul BERBAGAI WUJUD ARSITEKTUR ISLAM mengajukan wacana baru untuk memperluas pemahaman arsitektur Islam tidak hanya sebatas masjid. Sebagai “rahmatan lil alamin” kehadiran Islam memang berperan dalam berbagai sendi kehidupan, termasuk arsitektur yang dijiwai nilai-nilai Islam. Lingkup ini memang masih bersifat rintisan yang diharapkan memicu banyak wacana dan membangkitkan kesadaran untuk mempelajari berbagai perwujudan arsitektural tersebut. Tema bahasan dalam Volume ini berfokus pada bangunan dan lingkungan binaan yang menjadi tempat kediaman dari rumah, istana, kampung hingga kota, termasuk makam yang merupakan bagian esensial dari kediaman; serta bangunan dan lingkungan untuk pendidikan yang juga menjadi konsern penting tradisi dan umat Islam. Masih banyak tipe bangunan lain yang dapat dikembangkan pembahasannya berikutnya seperti bangunan perniagaan dan layanan kesehatan. Diharapkan, dari gagasan dan perdebatan yang oleh topik-topik dalam Volume ini mampu meperluas ranah kajian arsitektur Islam.

Unduh: Volume III: Berbagai Wujud Arsitektural Islam

Tidarislam.co

Baca juga: Masjid dan Imam di Indonesia  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *