Ngaji Kitab al-Maqshid al-Asna karya Imam Ghazali

Tidarislam.co – Dalam seri ke-1 kajian kitab Al-Maqshid al-Asna fi Syarhi Asmaillah al-Husna kali ini (20/1/2025), Ust. Ahmad Yulianto, M.Pd.I menerangkan di antara pesan pengarangnya, Hujjatul Islam, Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali (1058-1111 M).

Pertama-tama, manusia diciptakan untuk menyembah Allah, dan menyembah Allah dengan penuh rasa cinta adalah idaman seorang yang memiliki keimanan yang sejati. Kunci utama agar kita dapat menyembah Allah dengan penuh rasa cinta dan kerinduan adalah dengan cara “mengenal” Allah SWT. Dengan kata lain, itulah “makrifatullah”. Pentingnya “makrifatullah” juga disampaikan ulama besar pengarang al-Hikam, Syaikh Ibnu Athoillah as-Sakandari.

Menurut Imam al-Ghazali, di antara cara yang dapat kita lakukan untuk “mengenal” Allah SWT adalah dengan mengkaji Asmaul Husna, atau mengenal nama-nama Allah yang mulia sebagaimana termaktub dalam al-Quran. Itulah menjadi salah satu pintu utama kita mengenal Allah. Dengan kata lain, kita berusaha mengenal Allah melalui nama-nama-Nya, yang dalam setiap nama-Nya mengandung makna dan rahasia yang mendalam.

Nama-nama Allah SWT sejatinya adalah nama-nama Dzat yang bersifat hakiki (Haq) dan abadi, berbeda dengan nama-nama makhluk yang bersifat sementara, karena makhluk bersifat diwujudkan (maujud). Dengan begitu, kita juga berlatih mengasah tauhid dengan mengesakan Allah melalui pengenalan mendalam terhadap nama-nama-Nya, yang merupakan cerminan dari sifat-sifat dari Dzat Allah.

Sifat-sifat Allah sejatinya tidak terbatas jumlahnya. Tetapi kadar kemampuan manusia mengidentifikasinya setidaknya mengenal di antaranya ada 20 sifat Allah.

Untuk mengkaji Asmaul Husna, kita bisa melalui metode kunci “3M”: pertama, Memahami; kedua, Mengimani; dan ketiga, Mengaplikasikan.

M” pertama, memahami, yakni memahami makna yang terkandung dalam setiap nama-nama Allah SWT atau dalam Asmaul Husna.

M” kedua, mengimani, yakni mengimani setiap kandungan makna yang terkandung dalam nama-nama Allah SWT.

M” ketiga, mengaplikasikan, yakni mengaplikasikan petunjuk dan nilai yang terkandung dalam nama-nama Allah SWT dalam konteks hablun minallah dan hablun minannas, atau hubungan kita dengan Allah SWT, dan hubungan kita dengan sesama manusia.

قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya itu, hendaklah mereka bergembira” (Q.S. Yunus: 59).

Allah memperkenalkan kepada hamba-hambanya dengan sifat kasih sayangnya. Salah satu nama Allah SWT yang paling utama adalah Rahman, cerminan dari sifat Allah yang Maha Mengasihi dan selalu menebar kasih sayang-Nya kepada segenap makhluknya. Nama ini, dengan demikian, mengandung pesan kepada ktia tentang sifat-sifat kasih sayang. Kita perlu memahami bahwa segala kejadian yang kita alami di dunia ini pertama-tama adalah karena berkat karunia Rahmat atau kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya. Dengan begitu, kita hendaknya juga bisa mulai memperbaiki akhlak kita dengan cara menebar kasih sayang terhadap sesama manusia dan kepada setiap makhluk.

Wallahua’lam bisshawab.

*Anda dapat mengikuti rekaman kajiannya dalam channel Musala Darus Salam Citramas Dau: https://tinyurl.com/Kajian-Al-Maqshid-Al-Asnaa

(Redaksi tidarislam.co)

One thought on “Ngaji Kitab al-Maqshid al-Asna karya Imam Ghazali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *