Bulan Rajab, “Bulan Allah”, bulan dimana Allah mengangkat kemuliaan hamba-hamba-Nya beberapa derajat. Sumber: al-Munawwir.com.
Tidarislam.co – Pada momentum pergantian tahun 2024-2025 ini, kita akan memasuki bulan Rajab yang akan jatuh pada hari Rabu, bertepatan dengan pergantian tahun baru Masehi tanggal 1 Januari 2025. Bulan Rajab adalah bulan yang sangat istimewa dalam ajaran agama Islam. Dalam bahasa Arab, Rajab berasal dari kata “rajaba” yang artinya “mulia”. Jadi bulan Rajab adalah bulan yang mulia. Allah memuliakan bulan ini dengan berbagai keutamaan di dalamnya. Bulan ke-7 dalam penanggalan Islam ini memiliki banyak keistimewaan yang perlu kita ketahui.
Allah berfirman dalam al-Quran:
إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.” (QS. At-Taubah: 36).
- Dalam firman Allah pada surat at-Taubah ayat 36 tersebut di atas menyatakan bahwa bulan ini istimewa di sisi Allah karena bertepatan dengan masa-masa Allah menciptakan langit dan bumi. Mengacu pada ayat tersebut, Allah juga memuliakan bulan ini sebagai “asyhurul hurum”, empat bulan yang Dia muliakan, selain bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram.
- Nabi Muhammad s.a.w menyebut bahwa bulan Rajab adalah “bulan Allah” atau bulan milik Allah. Artinya bulan yang dicintai Allah. Hal ini merujuk pada sebuah Hadist Nabi yang berbunyi: “Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadan adalah bulan umatku.”
- Allah memuliakan Nabi Muhammad s.a.w. pada bulan Rajab (tanggal 27 Rajab) dengan peristiwa Isra Mi’raj, yakni perjalanan spiritual ke “sidratul muntaha” untuk berjumpa dengan Allah dan menerima pesan bagi umat Islam. Pada momentum Isra Mi’raj itu pula Nabi Muhammad s.a.w mendoakan seluruh umatnya di hadapan Allah.
- Allah memuliakan bulan Rajab dengan melarang atau mengharamkan Nabi Muhammad s.a.w. melakukan perang pada bulan Rajab.
- Pada bulan Rajab, Allah meninggikan kemuliaan hamba-hambanya beberapa derajat di sisi-Nya.
- Pada bulan Rajab juga banyak terjadi peristiwa-peristiwa monumental dalam perjalanan sejarah kenabian dan sejarah penyebaran Islam, antara lain peristiwa pembebasan Baitul Maqdis oleh Shalahuddin al-Ayubi.
Dan masih banyak lagi keistimewaan yang terkandung pada bulan Rajab.
Pada bulan yang penuh keutamaan ini, dianjurkan bagi seorang muslim untuk meningkatkan ibadah, memperbanyak kebaikan, dan menjauhi larangan atau perbuatan yang diharamkan. Selain itu, ada beberapa amalan yang diajurkan pada bulan Rajab agar meraih keutamaannya:
- Hari-hari di bulan Rajab menjadi momentum kita untuk introspeksi, memperbaiki, dan lebih mendekatkan diri kepada Allah, mempersiapkan diri secara lahir dan batin untuk menjelang bulan Ramadhan. Adapun doa yang dianjurkan untuk dibaca adalah: “Ya Allah berikanlah kami keberkahan pada bulan Rajab, dan bulan Sya’ban, dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan”.
- Hari-hari pada bulan Rajab juga dapat diisi dengan melakukan puasa sunnah Rajab, termasuk yang paling utama adalah puasa pada tanggal 27 Rajab. Dalam sebuah hadits dikatakan: “Barangsiapa yang berpuasa pada hari kedua puluh tujuh bulan Rajab dan mengeluarkan sedekah, maka Allah swt akan mencatatnya pahala puasa dengan seribu kebaikan dan memerdekakan seribu budak.”
- Memperbanyak sedekah kepada orang-orang yang membutuhkan.
- Memperbanyak memohon ampun kepada Allah dengan banyak-banyak membaca istighfar, baik pada waktu pagi, siang, petang atau malam, agar Allah menghapus catatan-catatan buruk kita pada bulan-bulan sebelumnya. Setiap malam pada bulan Rajab ini adalah malam yang penuh rahmat Allah, dan Allah memberikan ampunan pada hambanya yang memohon ampunan selama bulan Rajab ini.
- Umat Islam hendaknya memanfaatkan bulan Rajab dengan memperbanyak doa, karena banyak riwayat yang mengisahkan orang-orang saleh yang dikabulkan hajat-hajatnya pada bulan Rajab. Merujuk pada sebuah hadist Nabi Muhammad s.a.w.: “Ada lima malam di mana doa tidak tertolak: malam Kamis, malam pertama Rajab, malam Nisfu Sya’ban, malam Idul Fitri, dan malam Idul Adha.”
Kita tentunya juga dapat mengisi bulan ini dengan memperbanyak ibadah dan menebar kebaikan-kebaikan lainnya yang menjadi ajaran agama Islam.
Semoga kita mendapatkan kemuliaan, keberkahan dan keutamaan pada bulan Rajab ini. Amin.
Oleh: Redaksi tidarislam.co
Pingback: MENGENAL TRADISI RAJABAN – Tidar Islam
Pingback: Hikmah Perayaan Isra’ Mi’raj – Tidar Islam
Pingback: Ilmu Nasab dalam Tradisi Islam – Tidar Islam